Jika membahas tentang kata kompetisi maka hal yang timbul dalam pikiran kita adalah hal yang sangat negatif pasalnya kompetisi sendiri mungkin berarti mengadu kekuatan di antara kedua individu atau kelompok. namun jangan salah paham tentang kata kompetisi karena seperti kata kolaborasi juga bisa mempunyai arti yang negatif jika penggunaan ada pemamfaatan nya salah seperti kolaborasi dalam upaya korupsi atau pengedaran narkoba.
Dalam ilmu psikologsi kompetisi merupakan bawaan naruli manusia. dari awal penciptaan manusia sudah di hadapkan dengan kompetisi dan hal tersebut bisa di liat dari persaingan biologi saat masih pembuahan di rahim. Kompetisi sudah berlangsung di sana dan gen terkuatlah yang akan menjadi embrio dan kemudian di lahirkan menjadi manusia.
Hal lain yang menyebabkan terjadinya kompetisi adalah faktor lingkungan, mau tidak mau, suka atau tidak suka, kita di paksa untuk berkompetisi dalam lingkungan masyarakat, sekolah, pekerjaan bahkan di rumah. mungkin bagi sebagian besar orang hal berkompetisi merupakan momok yang menakutkan. rasa takut dan tidak percaya diri cenderung muncul dari dalam diri pribadi. panjangnya skenario kompetisi juga menjadi alasan beberapa orang enggan terlibat dalam urusan kompetisi dan tidak jarang orang memilih mundur dan lari sebelum kompetisi dimulai.
Dalam industri sumber daya manusia sekarang ini kompetisi sangat di junjung tinggi pasalnya perlu kita ketahui bahwa banyak sekali sumber daya manusia yang muncul dari generasi ke generasi. hal ini menjadikan sektor industri sumber daya manusia lebih selektif dalam memilih sumber sumber yang akan di rekrut nantinya. persaingan dan kompetisi akhirnya tidak dapat di hindarkan dan menjadi penentu untuk dapat menjadi yang sumber daya manusia yang terbaik. ide dan terobosan terobosan harus di tonjolkan dalam kompetisi dan yang terbaik akan menjadi pimpinan diantara individu lain.
Pembelajaran tentang kompetisi bagi anak sejak dini sangat di perlukan karena mental dan etika dalam berkompetisi harus di tanamkan sejak dini dalam diri anak anak kita. ada 2 hal yang dapat di lakukan oleh para orang tua agar anak mempunyai sifat berkompetisi yang sehat :
1. Kebebasan Berkompetisi
Di era sekarang ini kebebasan setiap individual untuk berkreasi dan berinvosi sudah bukan hal yang tabu lagi, jika kita bandingkan dengan zaman dulu dimana setiap anak di paksa untuk mengikuti karir orang tuanya. Kebebasan harus di berikan oleh setiap orang tua kepada anaknya untuk menentukan setiap bidang yang di sukai dan digemarinya dengan begitu bakat dan intelektualnya akan muncul dan keinginan untuk berkompetisi dengan baik akan muncul dengan sendirinya.
2. Pribadi yang mandiri
pentingnya bagi orang tua untuk memberikan didikan kepada anaknya agar menjadi pribadi yang mandiri. orang tua harus sadar bahwa setiap anak tidak boleh di berikan asuhan secara manja karena hal tersebut justru akan menjadikan anak kita bermental lemah dan penakut. setiap anak harus di berikan keberanian untuk menyelesai kan sesuatu secara pribadi dengan demikian mentalitasnya akan terbentuk dan di saat harus menghadapi kompetisi yang sesungguhnya maka mental tersebut sudah ada.