Jangan Gengsi Dan Malu Saat Meminta Bantuan Pertolongan

Ada Beberapa Orang Yang Gaya Hidupnya Mengikuti Orang Lain Tapi Budget Tidak Sesuai

Jika anda memiliki masalah, dan rasanya sudah buntu. Sudah tidak ada jalan keluar, jangn sungkan untuk meminta bantuan pada orang lain. Meminta bantuan, berbeda dengan melempar masalah ya. Karena sering kali orang suka keliru dengan hal ini. Ada orang meminta bantuan, tapi rasanya dia melemparkan atau memberikan masalah itu pada kita, sehingga kita diminta untuk menyelesaikan masalah itu. Itu bukanlah meminta pertolongan, tapi tidak tahu diri.

Jangan Gengsi Dan Malu Saat Meminta Bantuan Pertolongan

Jadilah orang yang tahu diri saat meminta tolong. Saat anda meminta tolong, berarti anda meminta saran dari orang lain, meminta pendapat orang lain untuk masalah yang anda hadapi. Kadang kita sering bersi keras, keras kepala dengan sudut pandang kita, dengan pemikiran kita, dengan rasanya, saya bisa menyelesaikan ini. Saya bisa menyelesaikan dengan caraku. Tapi malah masalah itu tidak kunjung selesai, tapi malah semakin rumit, dan bertambah masalah-masalah lainnya. Orang pun membutuhkan orang lain dalam menyelesaikan msalahnya.

Tidak harus campur tangan, atau masuk terlibat dalam masalah kita. Tapi cukup dengan memberikan masukkan, pendapat, saran. Sehingga kita memiliki sudut pandang yang berbeda. Kita memiliki cara pandang yang berbeda. Sehingga kita bisa menemukan jalan keluar. Kadang kita terlalu pede dengan pola pikir kita. Merasa dengan pikiran kita, kita bisa menyelesaikan semuanya dengan kekuatan kita dengan usaha kita. Tapi tidak. Dan kadang kita terlalu malu dna gengsi untuk meminta pertolongan, ada rasa tidak enak atau takut dipandang lemah, karena meminta tolong.

Tidak. Orang paling kuat, paling pintar pun di dunia ini tidak lepas dari minta tolong. Pasti pernah meminta tolong. Karena kita adalah makhluk sosial, yang tidak bisa hidup sendiri. Kita hidup berdampingan, membutuhkan masukan dan pendapat orang lain juga. Karena saat kita terlalu fokus pada satu hal, sudut pandang kita menjadi semakin kecil, sehingga kita tidak dapat melihat hal sekelilingnya, bahwa ada jalan keluar lainnya. Tapi kita terlalu fokus pada satu pintu, pada satu cara. Padahal untuk menyelesaikan masalah, ada banyak caranya.